Medikacare

Sering Buang Air Kecil? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sering Buang Air Kecil? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sering Buang Air Kecil? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Secara umum, frekuensi buang air kecil normal pada orang dewasa berkisar antara 4–8 kali dalam 24 jam. Namun, bila dorongan untuk ke kamar mandi muncul terlalu sering dan mulai mengganggu istirahat atau pekerjaan, bisa jadi ada masalah pada tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai polakisuria dan penyebabnya bisa beragam, mulai dari pola hidup hingga penyakit kronis.

Berikut adalah 7 penyebab utama frekuensi buang air kecil meningkat yang perlu Anda pahami.

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Ini adalah penyebab paling umum, terutama pada wanita. Bakteri yang masuk ke saluran kemih dapat menyebabkan peradangan pada kandung kemih. Akibatnya, dinding kandung kemih menjadi sensitif dan memberikan sensasi seolah-olah penuh padahal urine yang keluar hanya sedikit. Gejala ISK biasanya disertai dengan rasa nyeri atau panas saat berkemih serta warna urine yang keruh.

2. Diabetes Melitus

Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala awal yang paling khas dari diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula tersebut melalui urine. Karena gula bersifat menarik air, tubuh akan mengeluarkan cairan dalam jumlah besar, yang kemudian memicu rasa haus yang berlebihan (polidipsia).

3. Masalah Prostat (Pada Pria)

Bagi pria, pembesaran prostat (BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia) sering menjadi pemicu utama. Prostat yang membesar akan menekan saluran uretra, sehingga aliran urine terhambat. Kondisi ini membuat kandung kemih tidak pernah benar-benar kosong setelah berkemih, sehingga muncul dorongan untuk kembali ke toilet dalam waktu singkat.

4. Kandung Kemih Overaktif (Overactive Bladder)

Kondisi ini terjadi ketika otot-otot kandung kemih berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak terkendali, bahkan saat volume urine di dalamnya masih sedikit. Penderitanya sering merasakan dorongan mendesak yang sulit ditahan (urgency). Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan saraf, konsumsi kafein berlebih, atau faktor usia.

5. Penggunaan Obat Diuretik

Sering Buang Air Kecil - medikacare

Obat-obatan diuretik yang sering diresepkan untuk penderita tekanan darah tinggi atau gangguan jantung bekerja dengan cara membuang kelebihan garam dan air dari tubuh melalui ginjal. Hasilnya, volume urine akan meningkat secara signifikan. Jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan merasa frekuensi buang air kecil meningkat, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter untuk penyesuaian waktu konsumsi.

6. Faktor Gaya Hidup dan Konsumsi Iritan

Jenis minuman yang Anda konsumsi sangat memengaruhi kerja kandung kemih. Minuman yang mengandung kafein (kopi, teh) dan alkohol bersifat diuretik alami yang merangsang ginjal mengeluarkan lebih banyak cairan. Selain itu, pemanis buatan dan makanan yang terlalu pedas atau asam terkadang dapat mengiritasi dinding kandung kemih pada orang yang sensitif.

7. Kehamilan

Pada wanita hamil, frekuensi buang air kecil biasanya meningkat drastis, terutama pada trimester pertama dan ketiga. Di awal kehamilan, perubahan hormonal memicu aliran darah ke ginjal lebih cepat. Sementara di trimester akhir, ukuran janin yang membesar akan menekan kandung kemih secara fisik, sehingga kapasitas tampungnya menjadi sangat terbatas.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB